Hujan kian merapat
Hingga meninggalkan denyut diantara remang dan pori
Dingin
Hanya dingin yang menemani
Hingga lelah tak terhitung lagi
Sedikit menghela nafas ku menatap buku
yang mengendap mengisyaratkan suasana serupa
Lama ku terdiam menatap waktu
Hening, Kataku!
Hingga percikan dingin kembali merangkulku
Aku dingin
Dingin dalam iba
Dingin dalam harap
Dingin dalam waktu tunggu
Hingga keterbukaan hati memaksaku
Menguturkan semangat baru
No comments:
Post a Comment