Papa, bagai lentera yg mampu terangi dan semangatkan jiwaku
disaat hati gundah dan takut biasanya kau hadiahiku dengan
petuah dan kau belai rambutku sembari berucap“jangan takut, jagoan tak boleh
takut!”
Tak terhitung berapa banyak cinta yg kau berikan untukku,
tak terhitung berapa banyak cerita yang kau tuahkan kala
bosanku
sungguh kasihmu telah membuaiku…
Tapi saat itu tiba,
saat dimana kau pejamkan mata mu untuk selamanya,
aku hanya bisa terdiam,
tak sepatah kata mampu terucap dikala dihadapanku tubuhmu
terbujur kaku…
dan kau pun juga diam dikala air mataku menetes,
perlahan dan demi perlahan menggoreskan sembilu di rasaku,
yg biasanya kau usap dengan kalimat,"Tidak boleh,
jagoan papa gak boleh nangis!"
Kini hanya lembaran cerita indah yg kubawa..
jauh sudah kuberjalan tanpa papa
tak tau kemana arah aku terus berjalan membawa cita dan
bunda
berharap temukan tempat ku berpayung hingga terbebas dari
hujan dan badai yang tercipta,
hingga angin yang kencang itu dan hujan yang tak berasa itu,
tidak menghinggapi bunda.
karena hanya dia yang kupunya...
Papa, seperti ini cintaku untukmu dan bunda..
biarkan ku arungi semua dengan cara yang telah ku susun di
agenda
Pa, izinkan aku memeluk bunda, karena hanya dia yang kupunya
setelah kau tiada..
No comments:
Post a Comment